Tahukah Anda? Setiap tiga menit, di manapun di Indonesia, satu anak balita meninggal dunia. Selain itu, setiap jam, satu perempuan meninggal dunia ketika melahirkan atau karena sebab-sebab yang berhubungan dengan kehamilan. Rasio kematian ibu selama dekade terakhir pun masih tetap tinggi, yaitu sekitar 228 per 100.000 kelahiran hidup

.Pentingnya JKN

Ini jelas ada hubungannya dengan pelayan kesehatan Puskesmas. Pasalnya, salah satu upaya pengembangan puskesmas yang penting adalah Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Upaya kesehatan ini dilakukan untuk mendekatkan akses masyarakat kepada pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar.

Apa itu kasus gawat darurat obstetri? Apabila dalam masa perawatan wanita -- selama kehamilan, melahirkan, dan selama 4-8 minggu setelah melahirkan -- terjadi kasus yang dapat berakibat kematian ibu dan janinnya, maka ini disebut kasus gawat darurat obstetri. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu janin dan bayi baru lahir.

Sedangkan kasus gawat darurat neonatus ialah kasus bayi baru lahir yang apabila tidak segara ditangani akan berakibat pada kematian bayi. Akses masyarakat yang semakin mudah terhadap pelayanan kegawatdaruratan diharapkan dapat berkontribusi kepada penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang disebabkan kasus-kasus ini.

Tanggung jawab PONED untuk pelayanan kesehatan masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care, dan/ rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai standar prosedur operasional (pasal 27 Permenkes tahun 2014).

Dengan tanggung jawab Puskesmas terhadap program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang cukup kompleks, pada tahun 2013, jumlah kabupaten/kota yang memiliki 1-3 Puskesmas PONED baru sebanyak 131 dan terdapat 33 kabupaten/kota yang belum memiliki Puskesmas PONED. Belum lagi pada umumnya SDM Tenaga Kesehatan terbatas dengan beban pelayanan peserta JKN yang pada umumnya berat, sedangkan anggaran relatif kecil.

Dalam jangka panjang, hal ini akan sangat menentukan tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Karena itu, Indonesia HealthCare Forum (INDO HCF) bekerjasama dengan Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO) menyelenggarakan panel diskusi bertajuk: Membedah Pengaruh JKN terhadap Program UKM Khususnya Program KIA di Puskesmas, diskusi yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para ahli dalam mendukung/ menunjang rencana penelitian terhadap program ini.

Sumber:

http://www.unicef.org/indonesia/id/A5_-_B_Ringkasan_Kajian_Kesehatan_REV.pdf

https://murahkarya.com/pengertian-kegawat-daruratan-obstetri-neonatus-neonatal-maternal/

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf

http://indohcf.com/past-event/hasil-sementara-kajian-pengaruh-program-jkn-terhadap-program-kia-di-provinsi-banten-2015

  Komentar

Komentar Hanya Untuk Member

Komentar hanya bisa dilakukan oleh member IndoHCF.
Belum memiliki akun? klik disini untuk membuat akun baru.

  Baca Juga

Puskesmas Harus Berbenah sejak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)?

Apa yang terbayang dalam benak Anda saat mendengar kata “Puskesmas”? Kalau dulu Puskesmas hanya familiar untuk masyarakat ekonomi bawah, ka…

Mengapa Kita Harus Peduli Kasus Gawat Darurat?

Apa yang terbayang dalam benak Anda saat mendengar kata “Puskesmas”? Kalau dulu Puskesmas hanya familiar untuk masyarakat ekonomi bawah, ka…